Jam saat ini

Facebook Twitter RSS
 

Rabu, 30 Mei 2012

pengertian variabel costing


I.    Pengertian Variable Costing
Penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan  biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.

II.  Tujuan Penentuan  Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
 Penentuan harga pokok variabel ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam memperoleh informasi yang berorientasi  pada pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu:
1.      Membantu manajemen untuk mengetahui batas kontribusi (contribution margin) yang sangat berguna untuk perencanaan laba melalui analisa hubungan biaya-volume-laba (cost-profit-volume)  dan untuk pengambilan keputusan (decision making) yang berhubungan dengan kebijaksanaan manajemen jangka pendek.
2.      Memudahkan manajemen dalam mengendalikan kondisi-kondisi operasional yang sedang berjalan serta menetapkan penilaian dan pertanggungjawaban kepada departemen atau divisi tertentu dalam perusahaan.
Jika dihubungkan dengan pihak-pihak yang memakai laporan biaya, maka variabel costing bertujuan sebagai berikut:
1.      Untuk pihak internal, variabel costing digunakan untuk tujuan-tujuan:
a.       Perencanaan laba
b.      Penentuan harga jual produk
c.       Pengambilan keputusan oleh manajemen
d.      Pengendalian biaya
2.      Untuk pihak eksternal
Meskipun tujuan utamanya untuk pihak internal, konsep variabel costing dapat pula digunakan oleh pihak eksternal untuk tujuan:
  1. Penentuan harga pokok persediaan
  2. Penentuan laba
Tujuan eksternal tersebut hanya dapat dicapai apabila laporan yang disusun atas dasar variabel costing disesuaikan dengan teknik-teknik tertentu, menjadi laporan yang disusun atas dasar konsep harga pokok penuh (full costing), sebab konsep variabel costing tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.



III.  Perbedaan Konsep Variable Costing Dengan Full Costing
Perbedaan antara kedua konsep tersebut terletak pada tujuan utamanya, yaitu konsep variabel costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan internal sedangkan konsep full costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan eksternal. Adanya kedua perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi tetap yang selanjutnya mempengaruhi:
1.      Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnya harga pokok persediaan.
2.      Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.
Pembahasan tentang perbedaan metode variable costing dengan metode full costing dapat ditinjau dari segi;
1.      Penentuan harga pokok produk
Pada metode full costing, semua elemen biaya produksi baik tetap maupun variabel dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu elemen harga pokok produk meliputi:
  1. BBB (raw material cost)
  2. BTKL (direct labor cost)
  3. BOP  variabel (variable FOH)
  4. BOP  tetap (fixed FOH
Sedangkan pada metode variabel costing hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variabel  ke dalam harga pokok produk. Elemen harga pokok produk meliputi:
  1. BBB (raw material cost)
  2. BTKL (direct labor cost)
  3. BOP  variabel  (variable FOH)

Elemen biaya
Full costing
Variable costing
BBB(raw material cost)
BTKL(direct labor cost)
BOP variabel (variable FOH)
BOP tetap (fixed FOH)
Jumlah Harga Pokok Produk
Rp.xxx
Rp.xxx
Rp.xxx
Rp.xxx
Rp. xxx
Rp.xxx
Rp.xxx
Rp.xxx
_
Rp.xxx

2.      Penentuan harga pokok persediaan
Dengan adanya perbedaan pembebanan elemen biaya produksi (production cost) kepada produk antara metode full costing dengan metode variable costing, mengakibatkan pula perbedaan harga pokok persediaan. Pada metode full costing BOP tetap (fixed FOH) dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu jika sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum terjual maka sebagian BOP tetap (fixed FOH) masih melekat pada harga pokok persediaan. Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap (fixed FOH) ke dalam harga pokok produk, akan tetapi BOP tetap (fixed FOH) langsung dibebankan ke dalam laba-rugi sebagai biaya periode. Oleh karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau belum terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap (fixed FOH) tidak melekat pada harga pokok persediaan.

0 komentar:

Posting Komentar